RENCANA INVESTASI ENERGI LISTRIK OLEH PT. LOBU DOLOM HYDROPOWER DI SUNGAI LOBU KABUPATEN BANGGAI

CIKASDA NEWS – Sulawesi Tengah sebagai salah satu Provinsi Sasaran Investasi baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), menempati posisi 4 secara nasional pada triwulan I Tahun 2023 dengan realisasi invenstasi sebesar 29,82 trilyun. Dengan investasi yang besar ini, diperlukan upaya-upaya penunjang dalam menjalankan investasi yang salah satunya adalah pemenuhan pasokan energi listrik. Energi listrik yang sangat berpotensi untuk dikembangkan di Sulawesi Tengah adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dimana hal tersebut dikarenakan masih banyak potensi sumber daya air yang belum dimanfaatkan secara optimal.

PLTA merupakan salah satu sumber energi primer terbarukan yang termasuk sebagai sumber energi yang ramah lingkungan, serta menghasilkan listrik dengan emisi gas rumah kaca hampir nol (0). Investasi di bidang energi kelistrikan di Sulawesi Tengah banyak diminati oleh PMA dan PMDN, salah satunya adalah PT. Lobu Dolom Hydropower. Perusahaan tersebut berencana akan membangun PLTA berkapasitas 2 x 6,0 MW dengan memanfaatkan energi dari Sungai Lobu Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai yang masuk dalam Wilayah Sungai (WS) Bongka Mentawa yang menjadi kewenangan Provinsi Sulawesi Tengah.

Tahapan-tahapan dalam rencana Pembangunan PLTA ini telah dimulai dengan studi-studi dan permohonan izin-izin, antara lain Studi Kelayakan (feasibility study), Izin Lingkungan dan Izin Pengusahaan Sumber Daya Air. Dalam rangka mendapatkan Izin Pengusahaan Sumber Daya Air, pihak perusahaan sedang mengajukan permohonan izinnya kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) melalui aplikasi OSS. Sebelum izin dikeluarkan, akan ada rekomendasi teknis dari Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (CIKASDA) Provinsi Sulawesi Tengah sebagai OPD yang membidangi pengelolaan SDA WS Kewenangan Provinsi.

Langkah awal dalam koordinasi rencana pembangunan PLTA ini yaitu pihak perusahaan telah bermohon untuk melakukan audiensi awal dengan OPD terkait berupa diskusi Pembahasan Neraca Air Sungai Lobu dengan tujuan untuk memberikan informasi awal serta ingin mendapatkan arahan dan masukan dari OPD yang terlibat. Diskusi Pembahasan ini dilakukan pada hari Jumat, 20 Oktober 2023 (20/10/23) di Dinas CIKASDA Prov. Sulteng dengan melibatkan OPD terkait yaitu: Dinas ESDM Prov. Sulteng; DPMPTSP Prov. Sulteng; Dinas LH Prov. Sulteng; dan Pihak Internal Dinas CIKASDA. Rapat dipimpin langsung oleh Dr. Andi Ruly Djanggola, SE., M.Si  selaku Kepala Dinas CIKASDA Prov. Sulteng,

Dari hasil paparan pihak konsultan perusahaan, diterangkan bahwa sepanjang tahun debit air Sungai Lobu tidak dapat mengoperasikan PLTA secara optimal. Hal tersebut dikarenakan perhitungan debit andalan Sungai Lobu dengan pendekatan 3 skenario (tahun kering, tahun normal dan tahun basah) tidak dapat secara kontinu mensuplay air yang dibutuhkan untuk memutar turbin PLTA. Kebutuhan debit air untuk memutar turbin (2 buah turbin) secara optimal adalah 2 x 5,59 m3/detik atau 11,18 m3/detik, sedangkan debit andalan rata-rata pertahunnya yaitu untuk skenario tahun kering (Q80) sebesar 4,49 m3/detik, skenario tahun normal (Q50) sebesar 8,15 m3/detik dan skenario tahun basah 12,44 m3/detik.

Performance operasi turbin berdasarkan debit andalan disajikan pada tabel berikut:

Dari hasil paparan konsultan dapat disimpulkan bahwa rencana Pembangunan PLTA Sungai Lobu dengan kapasitas 2 x 6,0 MW hanya bisa tercapai secara optimal pada kondisi tahun basah (Q20) yaitu di bulan Mei sampai September. Pada Kondisi tahun normal (Q50), turbin beroperasi penuh pada bulan Juli sampai Agustus, sedangkan pada 4 bulan yang lain yaitu bulan Februari, April, Mei dan September hanya 1 turbin satu yang beroperasi penuh, dan dibulan lainnya satu turbin pun tidak dapat beroperasi. Untuk kondisi tahun kering (Q80) hanya satu turbin yang bisa beroperasi selama 3 bulan yaitu bulan Juni, Juli dan Agustus, selebihnya turbin tidak dapat beroperasi dikarenakan kekurangan ketersediaan air. Oleh sebab itu, harus dilakukan rekayasa Teknik dalam Pembangunan PLTA agar optimalisasi pemanafaatan air yang tersedia dapat menghasilkan energi listrik yang diharapkan.

Selain paparan dari pihak Konsultan Perusahaan terkait berbagai informasi, arahan dan masukkan dari para peserta yang hadir dalam diskusi juga sangat membantu pihak Perusahaan dalam upaya mempermudah rencana investasinya terkait pelaksanaan Pembangunan PLTA di wilayah Sulawesi Tengah. Di akhir diskusi, pimpinan mengharapkan investasi ini agar segera terwujud agar kebutuhan energi untuk masyarakat dan industri dapat terpenuhi. Meski demikian, rencana investasi ini harus tetap memperhatikan kelestarian lingkungan serta perizinannya harus melalui proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 

SPDAB I Tim PPID Cikasda 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *