“Sulteng Jaya”: Proyek Perubahan Menurunkan Kemiskinan Ekstrem Melalui Pekarya Jaringan Irigasi
PPID | Diposting pada |
CIKASDA NEWS –
Dr. Andi Ruly Djanggola, SE., M.Si, selaku Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Tengah mempresentasikan gagasan proyek perubahannya dalam Seminar Akhir Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XVI Tahun 2024. Acara tersebut berlangsung pada hari Selasa, 22 Oktober 2024 di Lembaga Administrasi Negara, dengan didampingi oleh Dra. Novalina, MM selaku mentor; Dr. Ganefo Ginting, ST., MM selaku coach, serta Widhi Novianto, S.Sos., M.Si selaku narasumber. Proyek perubahan yang digagaskan memilik judul “Strategi Tematik Menurunkan Kemiskinan Ekstrem Melalui Pekarya Jaringan Irigasi” yang disingkat “SULTENG JAYA”. Proyek perubahan ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Provinsi Sulawesi Tengah melalui pengikutsertaan masyarakat miskin ekstrem dalam pemeliharaan jaringan irigasi yang diharapkan dapat memberikan pendapatan riil bulanan yang mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Provinsi Sulawesi Tengah sendiri memiliki 3.066.143 penduduk, di mana 389.710 jiwa (sekitar 12,71%) tergolong dalam masyarakat miskin, dan dari jumlah tersebut, terdapat 95.020 jiwa (3,02%) yang termasuk dalam kategori kemiskinan ekstrem (BPS, 2022). Melalui pelaksanaan proyek perubahan ini, diharapkan angka kemiskinan ekstrem dapat ditekan hingga 0%, sesuai dengan Program Reformasi Birokrasi Tematik Nasional dan RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam pelaksanaannya, proyek ini memanfaatkan tenaga “pekarya” yang bertugas dalam pemeliharaan jaringan irigasi. Pekarya ini terdiri dari pekerja yang menjaga saluran irigasi agar berfungsi optimal, di antaranya membersihkan saluran dari sedimen, memperbaiki kebocoran, serta melaksanakan perawatan rutin. Dengan melibatkan masyarakat miskin ekstrem sebagai pekerja, proyek ini tidak hanya mendukung ketersediaan sumber daya air bagi sektor pertanian tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi upaya pengentasan kemiskinan di Sulawesi Tengah.
Tinggalkan Balasan