MINTA PERHATIAN PIMPINAN CIKASDA SULTENG, PETUGAS LAPANGAN KELUHKAN BIAYA PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
Admin | Diposting pada |
Plt. Kadis Cipta Karya dan Sumber Daya Air Sulawesi Tengah disingkat Cikasda Sulteng bersama Kepala Unit Pelaksana Teknis Wilayah II melakukan audiensi dengan petugas pengamat di Desa Toili, Rabu 25/8/2022
Kunjungan Kerja yang dilaksanakan di Daerah Irigasi Kabupaten Banggai, bertujuan untuk memastikan operasi dan pemeliharaan pada daerah irigasi dilakukan dengan serius oleh petugas pengamat, petugas operasi bendung dan juru dilapangan.
Pertemuan yang dilaksanakan dikantor pengamat Toili Kabupaten Banggai, dihadiri oleh 50 petugas lapangan dari DI Toili, DI Moilong, DI Dongin, DI Bakung dan DI Tolisu yang berlangsung akrab dan interaktif bersama rombongan Plt. Kadis Cikasda Sulteng.
“Sejak saya ditugaskan tanggal 1 Juli 2022 oleh Bapak Gubernur H. Rusdi Mastura, ini Kunjungan kerja pertama saya lakukan di Kabupaten Banggai untuk bertemu dengan petugas lapangan guna mendengar keluhan dan masukannya dalam meningkatkan pelayanan air kepada petani, saya juga diperintahkan bapak wakil gubernur Drs. H. Ma’mun Amir untuk mengatasi persoalan jaringan irigasi di kabupaten banggai dan tindaklanjut penanganan pasca bencana banjir di moilong ” ujar plt. Kadis yang akrab dipanggil Ruly.
Audiensi yang dilaksanakan sampai malam hari, menghasilkan catatan penting yang harus ditindaklanjuti oleh Dinas Cikasda melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas Wilayah II yang bertangggungjawab dalam operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. “Mohon pak kadis, memberikan perhatian dalam pemeliharaan jaringan irigasi dalam wilayah kerja kami, karena petani selalu menanyakan, mengapa kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi seperti galian endapan dan pemarasan rumput disaluran berkurang? Dahulu dilaksanakan 4 kali setahun, sekarang tinggal 2 kali” keluh Darmadji Petugas Pengamat Toili disambut riuh petugas lainnya
Dalam analisa Angka kebutuhan Nyata Operasi Pemeliharaan (AKNOP) Jaringan irigasi, kegiatan galian endapan dan pemarasan rumput normalnya dilaksanakan sebanyak 4 kali setahun yang terbagi dalam 4 Triwulan dengan kebutuhan anggaran 15 milyar pertahun, Namun keterbatasan fiskal daerah dan kebijakan refocusing anggaran akibat pandemi covid 19, sejak tahun 2019 dikurangi menjadi 2 kali setahun.
“Perlu dipahami bahwa akibat covid 19, kebijakan refocusing anggaran dilakukan pemerintah sehingga seluruh organisasi perangkat daerah mengalami pengurangan pagu anggaran yang berdampak pada kegiatan rutin, termasuk pemeliharaan jaringan irigasi, kami juga prihatin dengan kondisi ini dan berupaya agar pemeliharaan jaringan tetap dilakukan walaupun hanya 2 kali setahun, ujar Kepala UPT Wilayah II Cikasda yang akrab dipanggil Jaya.
Pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi dilaksanakan dengan melibatkan perkumpulan petani pemakai air (P3A) dilokasi jaringan irigasi dengan pekerjaan pemarasan rumput disaluran irigasi, pekerjaan galian endapan disaluran sekunder dan tersier agar debit air maksimal mengairi persawahan petani. Pemerintah Sulawesi Tengah melalui Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Sulawesi Tengah berkomitmen untuk terus meningkatkan pemeliharaan jaringan irigasi yang menjadi kewenangan provinsi agar layanan air ke petak-petak persawahan terus teraliri.
Tinggalkan Balasan