LOKAKARYA HASIL MONEV TIM FASILITATOR TANGGUH (TFT) STUNTING
Admin | Diposting pada |

Lokakarya ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Juli 2022 di Ruang Rapat pertemuan Desa Waturalele Kecamatan Sigi Kota Kabupaten Sigi yang di pimpin oleh Kepala Bidang Sosial Budaya mewakili Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah didampingi Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah.
Stunting adalah Kondisi gagal tumbuh pada balita (bayi dibawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Pencegahan dan Penurunan kasus Stunting menjadi salah satu prioritas dalam penyelenggaraan Pembangunan Pemerintah Daerah.
Data Prevalensi Stunting kabupaten Sigi berdasarkan survey e-PPGBM mengalami penurunan secara umum pada tahun 2019-2021.
Dimana Data Prevalensi Stunting tahun 2019 sebesar 20,2 persen, tahun 2020 sebesar 16,5 persen dan tahun 2021 14,4 persen.
Dari 3 (tiga) Desa yang telah dipaparkan oleh Tim Fasilitator Tangguh (TFT) yaitu Desa Waturalele, Desa Sibalaya, dan Desa Pakuli Faktor Utama penyebab tingginya Stunting adalah :
- Pernikahan Dini
- Pemberian Makanan dan Minuman yang mengandung zat gizi pada balita untuk memenuhi kebutuhan gizi / Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
- Tingginya angka Kemiskinan
- Minimnya pemahaman Perilaku Hidup Sehat Bersih dan Sehat (PHBS)
- Minimnya Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi.
Sehingga perlu lankah-langkah penanganan Bersama lintas sector dengan melaksanakan :
- Penguatan Kelembagaan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
- Sosialisasi Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS)
- Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini
- Pemberian Makanan Tambahan Lokal
- Perlu data Jaringan Air Minum perpipaan dan Non perpipaan dan Sanitasi Layak.
Dari hasil tinjauan lapangan masih terdapat jamban pick up (jamban terbuka) yang tidak layak untuk digunakan, prasarana air minum yang belum sampai pada Sambungan Rumah (SR) sehingga perlu ada perhatian baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerinta Kabupaten untuk percepatan penurunan Stunting.
Tinggalkan Balasan