Program Profesi Insinyur Untad Hadir di Cikasda Sulteng, Dorong Tenaga Teknik Lebih Profesional
PPID | Diposting pada |

CIKASDA NEWS – Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Cikasda) Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Tadulako untuk Angkatan XI Semester Genap Tahun Akademik 2025/2026. Kegiatan ini digelar di Aula Lantai 1 Kantor Dinas Cikasda dan dihadiri oleh jajaran pejabat Cikasda, Dekan Fakultas Teknik Untad, Koordinator PSPPI, perwakilan Persatuan Insinyur Indonesia (PII), serta perwakilan Bank BTN Syariah.
Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan sekaligus menegaskan kembali pentingnya sertifikasi profesi insinyur sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Keinsinyuran beserta regulasi turunannya. Dalam pemaparan dijelaskan bahwa insinyur adalah profesi, bukan sekadar lulusan akademik. Ijazah hanya membuktikan capaian pendidikan (S1, S2, S3), sementara sertifikat profesi insinyur menjadi bukti kompetensi untuk praktik keinsinyuran.
“Kalau dokter butuh pendidikan profesi dan izin praktik sebelum bisa menjalani spesialisasi, maka sarjana teknik pun harus menempuh PSPPI terlebih dahulu sebelum berhak menyandang gelar insinyur. Setelah itu barulah bisa mengurus Sertifikat Keahlian (SKA),” jelas pemateri dari Fakultas Teknik Untad.
Peraturan terbaru, yakni Permendikbudristek Nomor 39 Tahun 2025 tentang Standar Pendidikan Tinggi, mengatur beban SKS PSPPI meningkat dari 24 menjadi 36 SKS. Namun, untuk sementara penyelenggara PSPPI masih menggunakan 24 SKS, sehingga peserta didorong segera mendaftar agar tidak terbebani aturan baru.
“Praktik keinsinyuran itu sangat luas, bukan hanya kontraktor atau konsultan, tapi juga peneliti, dosen, hingga penyelenggara pendidikan teknik. Semuanya wajib STRI. Karena itu, pemerintah menyiapkan masa transisi agar tidak menghambat aktivitas,” terang Ir. Andi Arham Adam, ST.,M.Sc, (Eng), Ph.D Selaku Dekan Fakultas Teknik UNTAD.
Ia bahkan menegaskan bahwa ke depan syarat memperoleh SKA adalah harus insinyur lebih dulu. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memastikan kualitas dan legalitas setiap tenaga keinsinyuran di Indonesia.
Pada kesempatan ini, Ir. Teguh Haryono, ST., MM, selaku Kepala Bidang Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Tengah yang hadir mewakili Kepala Dinas Cikasda, juga menyampaikan dukungan penuh atas terselenggaranya program ini.
“Program ini bukan hanya untuk memenuhi regulasi, tetapi juga menjadi kebutuhan nyata di lapangan. Infrastruktur yang kita bangun tidak hanya harus kuat secara teknis, tetapi juga harus memenuhi standar profesional yang diakui secara hukum. Dengan adanya sertifikasi insinyur, kita bisa memastikan bahwa tenaga teknik di Sulawesi Tengah memiliki kompetensi dan tanggung jawab penuh dalam setiap pekerjaan yang dilakukan,” ujarnya
Selain itu, kegiata ini juga diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan organisasi profesi dalam mencetak insinyur yang berkompeten. Dengan adanya kolaborasi ini, pembangunan infrastruktur di Sulawesi Tengah diharapkan semakin terarah, berkualitas, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.





Tinggalkan Balasan