Pembuatan Peta Daerah Irigasi saat ini masih terbatas pada areal yang belum terlalu luas, contohnya pada areal layanan 1 (satu) bangunan sadap saja, hal ini dikarenakan untuk pembuatan Peta Daerah Irigasi secara keseluruhan (Luas ± 1.000 Ha) membutuhkan peralatan pendukung yang memadai, antara lain : extra baterai, booster sinyal, extra memori, GCP, akomodasi, dll. Diharapkan kedepannya dengan persiapan yang lebih matang dan SDM yang terlatih, akan dapat menghasilkan Peta 30 Daerah Irigasi (kewenangan Provinsi) terupdate dengan menggunakan drone, sehingga banyak manfaat yang akan diperoleh, yaitu : luas lahan sawah eksisting, perubahan tata guna lahan, potensi pengembangan areal sawah, petak kepemilikan lahan, sempadan jaringan irigasi, iuran IPAIR, permasalahan saluran pembawa dan pembuang, dll. (#ARV)
Tinggalkan Balasan